Detik Headline Detikheadline.com, Berita Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Teknologi, Otomotif, Artis di Indonesia dan Dunia
Artikel Terkait
JAKARTA, DetikHeadline – Totok Hariyono, anggota Bawaslu RI, berpendapat bahwa proses penyelesaian sengketa Pilkada harus lebih baik dari Pemilu 2024 karena ada perbedaan dalam proses penyelesaian, seperti proses mediasi.
Dia menyatakan bahwa pemilu menggunakan mediasi dan ajudikasi, tetapi pilkada menggunakan mediasi musyawarah, yang penanganannya berbeda. Oleh karena itu, dia meminta Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk lebih cerdas dalam hal ini.
“Jadikan ajang rakernis ini belajar sungguh-sungguh untuk memanfaatkan pengetahuan kita soal penyelesaian sengketa,” kata Totok.
Totok juga memberi tahu Anda bahwa akan ada simulasi penyelesaian sengketa, kesiapan, dan mediasi musyawarah.
Dia berpendapat bahwa para pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memutuskan masalah dan menyelesaikannya.
“Saudara ini semua pimpinan harus berwawasan. Acara ini dibuat supaya teman-teman bisa turun ke kecamatan menyelesaikan sengketa antar peserta membuat draf putusan dan mengisi formulir sampai tuntas. Itu harus bisa,” ujarnya.
Dia juga meminta agar hukum dibagi menjadi divisi dan bahwa perselisihan dapat diselesaikan dengan cepat.
Karena itu, kelompok inilah yang akan menjadi sumber informasi tentang hukum pemilihan dan penyelesaian kasus jika terjadi di Pemilihan 2024.
“Menjadi penyelenggara tidak cukup mengandalkan kepintaran, tidak hanya sekedar kritis dan berani. Menjadi penyelenggara pemilu harus powerful tahu menyikapi masalah,” jelas Totok.
Ketahuilah bahwa rakernis mengundang Bawaslu dari enam Provinsi dan Kabupaten/Kotanya: Bawaslu Sumatera Selatan, Bawaslu Sulawesi Selatan, Bawaslu Kalimantan Selatan, Bawaslu Nusa Tenggara Timur, Bawaslu Sulawesi Utara, dan Bawaslu Sulawesi Barat.
