Detik Headline Detikheadline.com, Berita Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Teknologi, Otomotif, Artis di Indonesia dan Dunia
Artikel Terkait
Viral beberapa waktu lalu seorang pria meninggal dunia tersambar petir di lapangan sepakbola. Kejadian itu terjadi ketika ia sedang asik bermain fun football bersama teman-temannya.
Salah satu mitos yang kerap muncul di tengah masyarakat terkait sambaran petir adalah mengubur atau menimbun korban dengan tanah. Tak sedikit yang percaya, bahwa orang yang disambar petir dapat selamat jika langsung dikubur dalam tanah. Apakah hal ini benar?
Pakar kesehatan sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr dr Muhammad Adib Khumaidi menuturkan hal tersebut tidaklah benar. Seseorang yang telah tersambar petir memerlukan penanganan yang cepat untuk bisa diselamatkan.
Baca Juga : Bikin Ngilu, Pria Ini Nekat Masukkan 3 Baterai ke Dalam Mr P demi Kepuasan Seksual
“Kalau dia sudah tersambar petir yang kita lakukan kan bukan ditanam di dalam tanahnya, tindakan penanganan emergency yang harus dilakukan,” ucap dr Adib dikutip dari 20detik, Minggu (18/2/2024).
dr Adib berpendapat bahwa masyarakat perlu tahu tatalaksana penanganan seseorang yang baru saja tersambar petir. Salah satunya adalah langsung membawa korban ke tempat yang aman.
Hal ini perlu dilakukan agar orang yang menolong juga aman dari risiko sambaran petir susulan yang mungkin saja terjadi. Setelah ditempatkan di posisi yang aman, korban bisa dilakukan resusitasi sebagai langkah pertolongan pertama.
“Nanti setelahnya dilakukan RJP atau resusitasi jantung paru sampai penanganan medis datang ke lokasi,” kata dr Adib.
“Itu (mengubur korban) hanya mitos saja. Ini orangnya sudah kesambar petir butuh penanganan gawat darurat, jadi tentunya upaya itu memperlama dan membawa risiko kematian karena kita harus melakukan RJP pada pasien yang tersambar petir,” tandasnya.
