Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Ilustrasi heboh vaksin Covid-19 AstraZeneca beri efek samping

BPOM Buka Suara Soal Efek Samping Vaksin Covid AstraZeneca

JAKARTA, DetikHeadline – Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin virus corona (Covid-19) yang diproduksi oleh AstraZeneca sudah tidak digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia, yang masih berlangsung hingga saat ini.

Pernyataan BPOM itu dibuat sebagai tanggapan atas pengakuan produsen tentang vaksin AstraZeneca yang memiliki efek samping yang langka. Efek samping seperti thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah mungkin terjadi sebagai akibat dari vaksin AstraZeneca.

“Saat ini, vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi atau imunisasi dan berdasarkan hasil pengawasan dan penelusuran BPOM menunjukkan bahwa saat ini vaksin AstraZeneca sudah tidak beredar di Indonesia,” tulis BPOM.

Selain itu, BPOM menyatakan bahwa hingga April 2024, tidak ada laporan kejadian terkait keamanan yang dilaporkan, termasuk TTS di Indonesia yang terkait dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Selain itu, hasil kajian WHO menunjukkan bahwa kasus TTS yang terkait dengan vaksin AstraZeneca dianggap sangat jarang atau kurang dari 1 kasus dalam 10 ribu.

“Kejadian TTS yang sangat jarang tersebut terjadi pada periode 4 sampai dengan 42 hari setelah pemberian dosis vaksin AstraZeneca. Apabila terjadi di luar periode tersebut, maka kejadian TTS tidak terkait dengan penggunaan vaksin AstraZeneca,” jelas BPOM.

Selain itu, BPOM memastikan keamanan vaksin AstraZeneca terus dipantau melalui surveilans rutin selama penggunaan vaksin dalam program imunisasi. Menurut BPOM, Kementerian Kesehatan dan Komnas PP KIPI juga akan ikut memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap masalah yang muncul setelah imunisasi.

“BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans,” ujar mereka.

Di sisi lain, vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia diproduksi oleh AstraZeneca. Sebuah laporan media menyatakan bahwa pengadilan AstraZeneca mengakui bahwa vaksin Covid yang mereka buat memiliki efek samping yang langka.

Perusahaan farmasi besar itu digugat karena mengklaim bahwa vaksinnya, yang dikembangkan di Universitas Oxford, pada beberapa kasus menyebabkan kematian dan cedera serius.

Baca Juga: PKB Bakal Masuk Koalisi Prabowo-Gibran? Ini Tanggapan Cak Imin

Loading

Silahkan Telusuri

Jelang Idul Adha, Pemkot Jakpus Periksa 816 Hewan Kurban

JAKARTA, DetikHeadline – Hingga saat ini, 816 hewan kurban telah diperiksa oleh Pemerintah Kota Jakarta …

Leave a Reply