Calon Presiden dan Wakil Presiden (bawapres) PKB dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai demokrasi Indonesia masih belum sepenuhnya transparan
Ia kemudian menyoroti sistem pemilu 1999 yang saat itu dilaksanakan dengan sistem proporsional tertutup.
Hal ini, menurutnya, disebabkan wilayah Indonesia sangat luas dan sistem demokrasinya rumit bahkan terkadang berbelit-belit. Dan parahnya, demokrasi kita masih belum sepenuhnya transparan,” kata Cak Imin saat ditemui Panitia Koordinasi Saksi Relawan Anies Baswedan (Bakorsi) di Jakarta, Sabtu (23/9).
BACA JUGA : Baliho Pasangan Anies-Cak Imin Di Pantura Dirusak
Cak Imin kemudian merujuk pada pemilu 1999. Menurut Cak Imin, pemilu tersebut merupakan pemilu yang paling terbuka, demokratis, dan terkendali saat itu. Pemilu 1999 tidak menggunakan sistem proporsional terbuka seperti saat ini. Pemilu tahun itu diselenggarakan dengan sistem proporsional tertutup. Sistem proporsional tertutup artinya pemilih hanya memilih partai, bukan calon legislatif.
Cak Imin mengatakan, saat itu seluruh bagian perusahaan terlibat langsung. Ia juga memberikan referensi singkat kepada donor asing. Wajar jika saat itu banyak donor asing yang membantu. Baik PBB maupun lembaga negara maju banyak membantu karena ingin Indonesia demokratis, terbuka, dan jujur.
“Nah, saat ini hingga pemilu hari ini masyarakat sangat perlu memiliki kemandirian untuk mengontrolnya,” imbuhnya.
BACA JUGA : Anies Baswedan Gerak Jalan Gembira di Makassar