Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Jakarta

Cegah Lahirnya Pemimpin Tak Baik Melalui Evaluasi Sistem Demokrasi

JAKARTA, DetikHeadline – Menurut Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, evaluasi sistem demokrasi diperlukan untuk mencegah pemimpin yang muncul dari sistem suap-menyuap yang berbahaya bagi keberlangsungan bangsa.

Ia berpendapat bahwa sistem demokrasi langsung yang ada saat ini telah memungkinkan demokrasi transaksional, di mana modal biaya adalah faktor utama dalam memilih seorang pemimpin dibandingkan dengan faktor lainnya.

“Harapan saya agar pemimpin kita tidak lahir dari sistem suap-menyuap, ternyata hari ini memungkinkan,” kata Bamsoet (sapaan akrabnya) saat berpidato pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Bamsoet menyatakan bahwa keadaan sistem demokrasi memungkinkan penghapusan seorang calon pemimpin yang jujur karena sumber daya yang diperlukan untuk menduduki posisi tersebut sangat besar.

Setelah dilantik, pemimpin berfokus pada mengembalikan utang modal politik kepada sponsor-sponsornya daripada memikirkan rakyatnya. Metodenya adalah dengan membuat kebijakan yang tidak populis yang hanya menguntungkan kelompok tertentu.

“Dan langsung berpikir juga bagaimana caranya terpilih lagi lima tahun ke depan,” katanya.

Bamsoet mengatakan bahwa sistem demokrasi saat ini adalah demokrasi liberal karena fenomena yang terjadi saat ini sudah jauh dari jati diri bangsa dan tidak sesuai dengan sila keempat Pancasila.

Selain itu, Bamsoet mengingatkan bahwa perlombaan politik yang diadakan setiap lima tahun sekali di Indonesia itu merupakan ancaman bagi stabilitas negara karena perpecahan dapat terjadi pada tahun pemilu, seperti yang terjadi pada 2019.

Ia mengatakan bahwa keanekaragaman etnis dan agama di Indonesia dapat menjadi faktor yang menyebabkan perselisihan. Dia juga mengatakan bahwa negara-negara lain dapat memanfaatkan perselisihan yang dapat mengarah pada perang saudara.

Oleh karena itu, Bamsoet menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila yang diwariskan para pendiri Indonesia sangat penting untuk dipegang untuk keberlangsungan Indonesia, terutama karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang menjadi target penjajahan.

“Dan potensi itu muncul setiap lima tahun sekali. Pilpres, pileg, Alhamdulillah kemarin lancar, tetapi masih ada pilkada besok,” katanya.

Baca Juga : ASN Tak Netral Dalam Pilkada 2024, Pemprov DKI Punya Alat Untuk Deteksi

Loading

Silahkan Telusuri

Ini Alasan KY Pantau Sidang Pra Peradilan Pegi Setiawan

JAKARTA, DetikHeadline – Komisi Yudisial (KY) menerjunkan tim untuk untuk mengawal jalannya sidang pra peradilan …

Leave a Reply