Detik Headline Detikheadline.com, Berita Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Teknologi, Otomotif, Artis di Indonesia dan Dunia
Artikel Terkait
Sejumlah dokter, tenaga kesehatan, bahkan sampai pendamping keluarga pasien, protes karena tidak bisa ikut menyoblos di TPS khusus Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
“Saya dari Papua, saya nggak mungkin pulang karena lagi tugas praktik. Alasan tidak bisa ikut juga tidak jelas, karena tidak terdata, tapi kan saya sudah terjadwal praktik hari ini,” tutur salah satu dokter spesialis bedah di RSCM saat ditemui detikcom Rabu (14/2/2024).
Hal yang sama dialami pendamping keluarga pasien, Doddy Wicaksono. Dirinya sudah terdaftar di DPT Pasanggrahan dan pagi ini hendak berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) sesuai domisilinya. Namun, di saat bersamaan anaknya mengalami perdarahan dan harus segera dibawa ke unit gawat darurat.
Baca Juga : Naik Lagi !! Kasus Covid Terdata Naik 2x Lipat Minggu ini
Doddy menilai di tengah kondisi emergency tersebut, seharusnya pihak kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di RSCM bisa mengakomodir hak pilih dengan sisa surat yang tersedia.
“Ini kan kasusnya emergency, gimana ini,” kata dia, dalam kesempatan yang sama.
Dokter lainnya, yang berdomisili di Malang juga tak bisa pulang lantaran harus bertugas. Namun, ia menyayangkan namanya tak ikut terinput lantaran sudah mengurus di jauh-jauh hari sebelumnya.
Total ada 235 DPT dan 123 DPT tambahan di TPS khusus RSCM.
Keluhan lain diutarakan Sri, orangtua salah satu pasien kanker di RSCM, mendadak tak bisa memberikan suaranya karena ‘bentrok’ dengan jadwal kemoterapi yang baru disampaikan semalam.
Dirinya menyayangkan persyaratan TPS khusus yang tidak mengakomodir pilihannya, selama masih tersisa surat suara.
“Kita kan lihat banyak iklan kemarin katanya bawa KTP saja bisa, kalau mendesak begini, nggak mungkin kan kita ngurus H-7 sebelumnya,” cerita dia.
Petugas KPPS setempat menjelaskan aturan tidak bisa menerima permintaan tersebut didasari regulasi Komisi Pemilihan Umum. Pemilih yang tidak terdata dalam DPT dan DPTb memang diperkenankan langsung mencoblos, tetapi harus berada di TPS sesuai alamat KTP.
