karena mereka berada di kursi yang terpisah, meskipun mereka tidak berada di sebelah satu sama lain.
Anies Rasyid Baswedan, calon presiden nomor urut satu, menghadiri pengukuhan guru besar tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Salemba, Jakarta.
Mahfud MD, Calon Wakil Presiden nomor urut 03, juga hadir di acara tersebut. Menurut merdeka.com, Mahfud dan Anies berada di kursi yang berjarak dua kursi dari satu sama lain.
Anies menyatakan bahwa tidak ada diskusi dengan mantan Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut, meskipun demikian.
Selain itu, ini berkaitan dengan pemilihan umum tahun 2024.
“Saya tidak berbicara dengan Mahfud, hanya hadir.
Kami tidak membahas kecurangan pemilihan, seperti yang terjadi pada acara kami sebelumnya yang hanya membahas pengukuhan praktis.
Setelah meninggalkan acara pada hari Sabtu (17/2), Anies menyatakan, “Tidak ada obrolan apa-apa kalau di ruangan tadi.”
Selain itu, saat berbicara tentang apakah bukti telah dikumpulkan terkait dugaan kecurangan pemilihan.
“Jadi gini, semua saat ini melakukan pengumpulan, dan itu juga anjuran kita kepada semua untuk mengumpulkan semua data-data, fakta-fakta yang kemudian kita akan melihat pemanfatannya seperti apa,” katanya.
Selanjutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU) untuk mempertimbangkan dan menghormati setiap laporan yang diajukan.
Sangat penting bahwa KPU menghormati semua laporan. karena keinginan kami untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
Menurutnya, salah satu indikasi demokrasi yang baik adalah pemilihan yang bersih dan jujur. “Ya, jika ada kekurangan, harus ditindaklanjuti, harus diambil tindakan.
untuk memastikan setiap suara rakyat dihitung dan semua aspirasi dihitung dengan benar,” katanya
Selain itu, Anies menyatakan bahwa saat ini dia dan Capres-Cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, terus berkomunikasi. “Ya tentu saling ngobrol terus ya (koordinasi tentang kecurangan Pemilu).”