Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Mendag Zulhas curhat menghadapi dilema terkait industri rokok. Penerimaan negara dari cukai tinggi tetapi merugikan kesehatan masyarakat

Dilema Industri Rokok, Duit Cukai Tinggi Tapi Tak Sehat

JAKARTA, DetikHeadline – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) berbicara tentang tantangan yang dihadapi industri hasil tembakau, termasuk rokok. Dia berpendapat bahwa meskipun industri tersebut menguntungkan pemerintah, itu tidak menguntungkan kesehatan masyarakat.

Dalam acara Leaders Forum detikcom di Jakarta, Rabu (29/5), Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, menyampaikan pernyataan Zulhas.

Menurutnya, sampai akhir 2023 lalu, penerimaan cukai dari hasil tembakau mencapai Rp213,48 triliun, yang membantu ekonomi Indonesia.

Hal ini terutama disebabkan oleh penciptaan lapangan kerja baru dalam industri produk tembakau, yang membutuhkan 5 juta hingga 6 juta orang.

“Namun berdasarkan kondisi di atas terdapat kondisi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, kita memerlukan penerimaan negara yang tadi cukup signifikan. Namun di sisi lain produk akhir tembakau berupa rokok dapat merugikan kesehatan,” ucap Isy.

Oleh karena itu, pemerintah secara konsisten mengawasi, mengontrol, dan mengawasi peredaran dan penjualan rokok. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999.

“Bahwa untuk konsumen harus dihindarkan dari aset negatif pemakaian barang atau jasa. Selain itu, konsumen berhak mendapat informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa tersebut,” jelas Isy.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung upaya untuk mengontrol produk tembakau.

Ini termasuk membuat undang-undang, mengawasi, dan memberi tahu orang tentang efek dan bahaya rokok, terutama bagi anak-anak.

Ia melihat betapa besarnya konsumsi rokok dan produk tembakau, yang menciptakan peluang dan tantangan bagi bangsa dan negara, dan mengatakan bahwa upaya untuk mengendalikan produk tembakau memerlukan dukungan dari tingkat hulu dan hilir.

“Pengaturan yg tepat dibutuhkan agar komunitas tembakau ini dapat berkontribusi positif bagi pembangunan nasional, baik dari aspek penerimaan negara, memperluas lapangan kerja di dalam negeri,” katanya.

Baca Juga : Mentan: Pembelian Jagung di Petani Diharap Bisa di atas Rp5 Ribu Per Kg

Loading

Silahkan Telusuri

Pastikan Program Kerja Berjalan Terukur, Wamen Kemnaker Tegaskan Soal Pengawasan Internal

JAKARTA, DetikHeadline – Pengawasan internal sangat dibutuhkan, untuk memastikan semua program kerja di Kementerian Ketenagakerjaan …

Leave a Reply