Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Data BPJS Ketenagakerjaan diduga bocor. (Dok: @FalconFeeds.io)

Hacker Klaim Bobol 4 Data Lembaga Penting Indonesia, dari Badan Intelijen Strategis TNI hingga BPJS

JAKARTA, DetikHeadline – Selain server Pusat Data Nasional (PDS) yang disusupi hacker, setidaknya ada empat lembaga dan kementerian penting di Indonesia yang diduga kena serangan siber, seminggu belakangan ini.

Antara lain Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS), Kementerian Perhubungan, BPJS Ketenagakerjaan,

Fenomena ini tentunya menuai perhatian hingga mengundang pertanyaan dari masyarakat terkait sistem keamanan siber di Indonesia.

Akun @FalconFeeds.io di Platform X yang rutin memantau aktivitas siber di forum dark web seperti BreachForum, mengumumkan peretasan yang dilakukan oleh MoonzHaxor terhadap sistem BAIS.

Mereka mengeklaim telah menguasai sejumlah data milik BAIS TNI. Antara lain nama prajurit, pangkat, asal satuan, nomor telepon, nomor registrasi pokok, dan lain sebagainya.

Mabes TNI tidak membantah data Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI diretas. Namun, data yang dijebol oleh hacker adalah data lama yang sudah dirilis atau disampaikan pada tahun 2024.

Aktor peretas MoonzHaxor juga mengunggah di BreachForum, dengan mengklaim telah menjual data INAFIS dengan harga USD 1.000 atau sekitar Rp 16 juta.

Data yang dijual dan dibocorkan antara lain foto wajah anggota INAFIS, sidik jari, dan email.

Terkait kasus ini Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI Hinsa Siburian, mengatakan data yang diduga bocor itu merupakan data lama yang tidak diperbarui.

Selain itu, akun @FalconFeeds.io belum lama ini mengumumkan seorang anggota BreachForums memposting tentang pelanggaran data signifikan yang melibatkan BPJS Ketenagakerjaan.

Data yang disusupi mencakup nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, kelompok umur, alamat, kode pos, provinsi, dll.

BPJS Ketenagakerjaan membantah terkait kabar datanya yang diretas oleh hacker. Kabar itu menyusul kebocoran data yang beredar lewat akun media sosial X @FalconFeedsio

“Terkait adanya dugaan peretasan data BPJS Ketenagakerjaan, kami sampaikan bahwa hal tersebut merupakan isu tidak benar dari tahun 2023 yang diposting ulang di media sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, Kamis (27/6/2024).

Akun @FalconFeeds.io juga mengumumkan bahwa Kementerian Perhubungan RI diduga mengalami kebocoran data.

Data yang bocor tersebut meliputi 30 ribu informasi karyawan seperti KTP, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, email, foto, sertifikat peserta pilot drone, dan data penerbangan.

Di luar isu peretasan, Kemenhub sebelumnya telah mengguyur subsidi senilai Rp 2,6 triliun untuk angkutan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Pelayanan itu, dijalankan oleh Perum Damri.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Ma’ruf Amin: Masalah Palestina Bukan Isu Agama, Tapi Politik Kemanusiaan

JAKARTA, DetikHeadline – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima kunjungan Delegasi Biro Komite Palestina PBB …

Leave a Reply