Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pernah melontarkan guyonan terpaut bidah apabila memilah capres serta cawapres Amin di Pilpres 2024. Guyonan itu Yaqut sampaikan dikala membuka orientasi PPPK Kemenag RI.
” Yang aku hormati Bpk. kepala Litbang serta Diklat Kemenag Profesor Amin Suyitno. Ini Aminnya bonus ataupun telah lama, soalnya lagi ramai ini Amin Amin, lagi rame, curiga, soalnya umumnya aku panggil Pak Yitno bukan Pak Amin Suyitno,” kata Yaqut.
BACA JUGA : Anies- Cak Imin Elektabilitas Terendah Tetap Didukung PKS
Tetapi seusai kegiatan, Yaqut menyebut pernyataannya itu tidak merujuk ke pendamping calon tertentu.
” Amin nama orang, Amin Suyitno,” ucapnya.
Ada pula Bidah merupakan perbuatan yang dikerjakan tidak bagi contoh yang telah diresmikan, masuk kedalamnya menambah ataupun mengurangi ketetapan oleh Alquran serta hadis.
Terkini, Yaqut pun kembali mengklarifikasi soal guyonan itu. Bagi Yaqut, sampai dikala ini tidak terdapat capres dengan nama Amin. Bila terdapat yang menyangka guyon itu diperuntukan kepada Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar, Yaqut menyebut itu bukan nama, melainkan singkatan.
” Enggak ada nama Amin untuk Presiden kan? Pak Amien Rais bisa jadi, Pak Amin Rais kali ya?” kata Yaqut.
Yaqut berikutnya mengaku tidak memiliki urusan dengan politik. Yaqut dikala ini cuma mau fokus menuntaskan tugas selaku Menteri Agama sampai akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Terpisah, Pimpinan Universal PKB sekalian bakal calon wakil presiden( cawapres) Muhaimin Iskandar ataupun Cak Imin menyangkal candaan Yaqut tidak terdapat substansinya.
BACA JUGA : Didukung PKS, Cak Imin Semakin Pede
” Apa butuh ditanggapi? Enggak, enggak terdapat substansinya. Tidak butuh ditanggapi,” kata Cak Imin.
Cak Imin tidak tegas apakah hendak menegur ataupun tidak kadernya tersebut. Dia cuma memperhitungkan statement Yaqut itu selaku kebebasan berkomunikasi lantaran Indonesia menganut prinsip demokrasi.
Sedangkan Bakal capres KPP Anies Baswedan cuma dapat geleng- geleng kepala dikala dimohon pendapat Mengenai candaan Yaqut. Tidak sepatah kata juga ia ucapkan buat merespons candaan Yaqut itu. Tetapi, ia melontarkan senyum.