Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Presiden Jokowi meninjau Posyandu Wijaya Kusuma Kota Bogor dan Posyandu Terintegrasi RW 02 RPTRA Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024). (Dok. DetikHeadline)

Jokowi Akui Target Turunkan Stunting Jadi 14 Persen Sangat Ambisius

JAKARTA, DetikHeadline – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa target penurunan angka stunting dari 37 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024 sangat ambisius. Namun, kata dia, semua pihak harus bekerja keras agar target penurunan angka stunting di Indonesia bisa tercapai.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau Posyandu Wijaya Kusuma Kota Bogor dan Posyandu Terintegrasi RW 02 RPTRA Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024). Peninjauan ini dilakukan dalam rangka Bulan Penimbangan Balita yang dilaksanakan serentak di 338.000 posyandu di seluruh Indonesia.

“Ya yang namanya target, kita kan memiliki target yang sangat ambisius dari 37 (persen melompat ke 14 (persen). Ini ambisius banget, tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target. Nah, nanti akhir tahun kita liat berapa (angka stunting),” jelas Jokowi kepada wartawan usai peninjauan, Selasa.

Dia mengatakan masalah stunting harus segera diselesaikan. Jokowi menyampaikan angka stunting di Indonesia saat dirinya menjadi presiden pada 2014 lalu sebesar 37 persen.

Angka stunting pun turun menjadi 9 persen dalam jangka waktu 9 tahun. Hanya saja, angka stunting di Indonesia pada 2023 hanya turun 0,1 persen saja.

“Memang di ini kemarin turunnya hanya kecil 0,1, tapi apapun kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh daerah, oleh posyandu harus kita hargai,” tutur Jokowi.

Menurut dia, tak mudah menurunkan angka stunting sebab banyak hal yang harus diperhatikan pemerintah. Mulai dari makanan, gizi seimbang, santitasi, hingga lingkungan tempat tinggal.

“Jadi memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan kelihatan,” ujar dia.

Disisi lain, Jokowi menyebut melambatnya penurunan angka stunting di Indonesia juga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Sehingga, menganggu fokus pemerintah dalam menangani stunting.

“Ya kan kadang-kadang kan situasi kayak covid itu hati-hati, kayak covid kemaren 2,5 tahun mempengaruhi. Konsentrasi kita ke penanganan stunting,” ucap Jokowi.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Ilustrasi - Anjungan migas lepas pantai

ESDM Terbitkan Kebijakan Agar KKKS Garap Blok Migas ‘Idle’

JAKARTA, DetikHeadline – Dalam upaya untuk mengoptimalkan produksi migas nasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya …

Leave a Reply