Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta. (Dok. Instagram @jokowi)

Jokowi Ingin Urusan Hak Cipta Para Seniman Segera Diselesaikan

JAKARTA, DetikHeadline – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah memiliki pekerjaan besar yang harus segera diselesaikan, setelah masalah kemudahan izin penyelenggaraan event. Jokowi juga ingin agar masalah hak cipta para seniman dapat segera diselesaikan.

“Kita masih punya PR (pekerjaan rumah) besar juga, setelah ini rampung (kemudahan perizinan event), PR kita juga bagaimana agar hak cipta itu bisa berdampak pada para seniman pencipta lagu dan lain-lain,” kata Jokowi saat Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggara Event di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).

Dia menuturkan acara-acara yang digelar di Indonesia harus terasa manfaatnya bagi para pencipta lagi dan artis. Khususnya, event yang berkaitan dengan konser musik.

“Kalau eventnya banyak tapi dampaknya tidak ke pencipta lagu, ke artistnya juga ini juga tidak akan berdampak baik kepada para seniman kita,” jelasnya.

Di sisi lain, Jokowi sendiri telah meluncurkan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaran event di Indonesia, melalui One Single Submission (OSS). Dia berharap digitalisasi perizinan ini dapat menyelesaikan masalah utama penyelenggaraan event di Indonesia yakni, kepastian izin yang tidak diberikan jauh hari.

“Jadi saya minta kepada penyelenggara event itu mengajukan itu jauh2 bulan sebelumnya. 6 bulan sebelumnya, 1 tahun sebelumnya, mengajukan izin dulu. Artinya, itu ada perencanaan yang baik, manajemen perencanaan yang baik, kapan event itu diselenggarakan,” tutur Jokowi.

Menurut dia, digitalisasi juga diharapkan dapat mempercepat penyelenggara event mendapatkan izin hanya menjadi 14 hari. Dengan begitu, penyelenggara bisa mempromosikan eventnya dan tiket yang terjual semakin banyak.

“Mengenai digitalisasi proses perizinan ini yang segara kita lauching harapan saya sekali lagi bukan hanya website layanan saja. Tapi betul-betul memberikan kemudahan pengurusan,” ucap dia.

“Betul-betul memberikan kepastian jauh-jauh hari sebelumnya, betul-betul memotong birokrasi kita, dan sehingga munculnya adalah sebuah cost yang lebih murah dan lebih terbuka dan transparan,” sambung Jokowi.

Jokowi mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan oleh rumitnya proses perizinan untuk penyelenggaraan konser di Indonesia. Dia pun meminta agar masalah ini segera diselesaikan.

“Saya tanya kepada penyelenggara, karena memang urusan perizinan kita rumit. Padahal, menurut informasi yang saya dapat, kualitas suara sistem audio saat konser Coldplay di GBK (Gelora Bung Karno) lebih baik daripada di Singapura. Ini yang harus kita tangani. Tapi kita hanya mendapat satu hari. Inilah yang harus kita selesaikan,” jelas Jokowi.

Dia menyampaikan bahwa penyelenggaraan event besar membawa keuntungan besar bagi perekonomian sebuah negara. Jokowi mencontohkan Qatar yang mengeluarkan dana sebesar Rp3.600 triliun untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, namun memberikan keuntungan yang besar pula.

“Kenapa mereka berani mengeluarkan jumlah uang sebesar itu? Ya, karena pasti return-nya lebih besar dari itu, keuntungannya pasti lebih besar dari itu. Pada saat pembukaan, jumlah yang menonton adalah 60.000 orang yang datang ke sana, tetapi yang menonton melalui televisi lebih dari 3 juta orang. Itu sudah menjadi keuntungan promosi bagi sebuah negara,” pungkas Jokowi.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Diskusi Relawan Kita (RK) dengan sejumlah komunitas disabilitas di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Relawan Kita Bersama Komunitas Disabilitas Rumuskan Aspirasi Wujudkan Kota Jakarta Yang Humanis

JAKARTA, DetikHeadline – Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang humanis, yang melayani semua orang, termasuk …

Leave a Reply