Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com

Mahasiswa ITB Ciptakan Aplikasi Pelacak Gula Darah Bagi Penyandang Diabetes, Sampai Dapat Juara!

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali hadir dengan inovasi. Kali ini, inovasi tersebut berupa aplikasi pelacak gula darah bagi penyandang diabetes.
Inovasi ini dikembangkan oleh Tim AMN yang terdiri dari empat mahasiswa Teknik Informatika ITB, yakni Michael Leon Putra Widhi, Austin Gabriel Pardosi, Margaretha Olivia Haryono dan Go Dillon Audris. Dengan sistem Internet of Things (IoT), tim mengintegrasikannya dengan Continuous Glucose Monitor (CGM) yang sederhana dengan aplikasi yang user-friendly.

“Fokus utama CGM kami adalah pada deteksi gula darah tanpa memerlukan tusukan pada jari (non-invasive),” ucap Ketua tim, Michael Leon Putra Widhi dalam laman ITB dikutip Senin (19/2/2024).

Baca Juga : 10 Rumah Adat di Sumba Barat Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan

Tim menggunakan metode gelombang elektromagnetik untuk mengukur kadar gula darah. Dengan ini, deteksi gula darah tanpa menimbulkan rasa sakit.

“Desain CGM kami telah dirancang untuk dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, independen dari status ekonomi,” tambahnya.

Fitur Aplikasi Glutara
Anggota tim lainnya, Margaretha, mengatakan bahwa melalui aplikasi Glutara, pengguna dapat mencatat penggunaan insulin, pola makan, obat-obatan, dan aktivitas. Selain itu, aplikasi juga menyajikan informasi dalam bentuk statistik yang komprehensif seiring dengan tren kadar gula darah.

Untuk meningkatkan ketaatan pengguna, aplikasi dilengkapi dengan pengingat waktu jadwal konsumsi obat.

“Glutara mendasarkan tujuannya pada revolusi pemantauan kadar gula darah, menggabungkan inovasi teknologi, dan dukungan komunitas demi pengalaman kesehatan yang holistik,” ucap Margaretha.

Manfaatkan Waktu Libur Semester
Anggota lain, Austin, menambahkan bahwa proses pengerjaan produk ini sekitar 2 bulan. Adapun mereka memanfaatkan waktu selama libur semester.

“Tantangan terberat yang kami alami yaitu dalam pengembangan hardware karena tidak ada anggota kami yang memiliki pengalaman di bidang hardware (khususnya IoT) sebelumnya,” tuturnya.

Torehkan Prestasi di HackFest Indonesia 2024
Inovasi ini membawa Tim AMN pada HackFest Indonesia 2024. Dalam kompetisi ini, tim berhasil meraih juara 2 melalui inovasi Internet of Things (IoT) bagi penyandang diabetes.

HackFest Indonesia adalah kompetisi hackathon tingkat nasional yang diadakan oleh Google Developer Student Clubs (GDSC) Indonesia. Mahasiswa dengan berbagai keahlian dari seluruh Indonesia berkumpul untuk bereksperimen dan mengembangkan perangkat lunak atau perangkat keras yang memberikan dampak dan berkontribusi nyata terhadap masyarakat.

HackFest 2024 diikuti oleh lebih dari 650 tim. HackFest Indonesia melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dengan membentuk tim beranggotakan 3-4 orang. Setiap anggota tim memegang peran khusus, yakni hipster, hacker, dan hustler.

Anggota tim lainnya, Dillon, berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak perlu takut untuk berkompetisi. Sebab lewat kompetisi yang diikuti, akan ada banyak pengalaman baru yang didapat.

“Last but not least, penting banget buat cari tim yang bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Semangat para penggerak teknologi masa depan dunia,” tutup Dillon.

Loading

Silahkan Telusuri

Diskusi Relawan Kita (RK) dengan sejumlah komunitas disabilitas di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Relawan Kita Bersama Komunitas Disabilitas Rumuskan Aspirasi Wujudkan Kota Jakarta Yang Humanis

JAKARTA, DetikHeadline – Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang humanis, yang melayani semua orang, termasuk …

Leave a Reply