Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
The-Washington-Post-Southeast-Asia-Dynasties
The-Washington-Post-Southeast-Asia-Dynasties

Pajang Foto Prabowo-Gibran, Artikel Washingtonpost Bahas Politik Dinasti Di Indonesia

Halaman berita luar negeri washingtonpost.com memuat artikel yang menarik dengan judul “Southeast Asian dynasties are rising again.” Dalam kolom opini tentang peristiwa global dengan foto Prabowo dan Gibran dipajang di kolom berita tersebut, Keith B. Richburg menulis, “That’s troubling news.” Sampai Prabowo Subianto membaca tulisan itu, itu bisa membuatnya terbelalak.

Kamu Bisa Baca Artikel nya Di Sini Southeast Asian dynasties are rising again. That’s troubling news.

Ya, tulisan itu dengan berani menunjuk Prabowo dan Gibran sebagai contoh upaya mereka untuk mempertahankan dinasti. Tulisan itu juga menyebutkan peran Ketua Mahkamah Konstitusi yang baik hati dalam membantu Gibran lolos, setelah mendapatkan izin khusus dari kerabat Jokowi, Anwar Usman.

Selain itu, sebagai pembanding dan untuk memberikan gambaran yang lebih luas, tulisan itu membahas politik dinasti di Indonesia serta tren politik dinasti yang melanda Filipina, Thailand, dan Kamboja, di mana anak-anak dari penguasa masa lalu kini diperjuangkan untuk menjadi pemimpin negara mereka.

Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., anak dari penguasa Filipina masa lalu Ferdinand Marcos, yang dikenal karena rezimnya yang korup, sekarang malah dapat menduduki kursi presiden negara itu setelah memenangkan pemilihan. Kita tidak tahu apakah istilah “gemoy” terkait dengan panggilan yang unik, seperti yang disandang Presiden Filipina itu, “Bongbong”. Namun, sebutan itu tidak penting, jadi abaikan saja.


BACA JUGA : Hadapi Pilpres 2024, Cak Imin Tidak Takut Lawan Koalisi Berpartai Banyak

Sebenarnya, artikel yang diterbitkan di situs web Washington Post diakhiri dengan satu kalimat, yang menurut saya mengandung pesan peringatan karena ditulis seperti ini:

A new president, parliament, and regional officials will be elected by Indonesians. Mereka dapat memengaruhi masa depan democracia di wilayah tersebut.

Selain itu, penggunaan “That’s troubling news” dalam judul opini menunjukkan kekhawatiran bahwa negara-negara ASEAN berada dalam bahaya besar jika tren politik dinasti ini berlanjut, terutama di Indonesia, yang memiliki populasi lebih besar daripada Filipina, Thailand, dan Kamboja.

Terakhir, tren politik dinasti yang melanda beberapa negara ASEAN dan diinginkan oleh keluarga Jokowi untuk diterapkan di Indonesia harus dilawan. Kita harus berusaha untuk mencegah hal ini terjadi karena bahaya yang ditanggung oleh negeri ini dan potensi bahaya mengakhiri kekuasaan politik dinasti itu, yang bisa lebih mengerikan daripada era Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun.


BACA JUGA : Dewan Pakar Timnas AMIN Ajukan Saran Alokasi Dana IKN Ke 14 Kota

Loading

Silahkan Telusuri

KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih Dalam Pilpres 2024 Sebanyak 81,78 persen

JAKARTA, DetikHeadline – August Mellaz, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, menyatakan bahwa 81,78 …

Leave a Reply