Detik Headline Detikheadline.com, Berita Politik, Ekonomi, Hukum, Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Teknologi, Otomotif, Artis di Indonesia dan Dunia
Artikel Terkait
JAKARTA, DetikHeadline – Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Masinton Pasaribu, pihak oposisi dalam pemerintahan harus bersikap kritis untuk mengontrol kekuasaan.
Dia menyatakan bahwa istilah “oposisi” merupakan komponen demokrasi, yang membutuhkan sistem kontrol untuk memastikan bahwa pemerintahan bekerja dengan baik dan menguntungkan rakyat.
“Perlu ada penyeimbang dan kontrol terhadap kekuasaan itu karena kekuasaan kalau tanpa ada kontrol yang terjadi bisa semena-mena,” kata Masinton.
Untuk itu, Masinton menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berbeda pendapat dengan pemerintah, tetapi juga menawarkan berbagai alternatif kebijakan jika PDI Perjuangan berada di oposisi. PDI Perjuangan telah melakukan hal ini sebelumnya selama 10 tahun pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat itu, PDI Perjuangan selalu berada di luar pemerintahan dan aktif memberikan alternatif kebijakan kepada rakyat untuk dievaluasi. Mereka juga berkontribusi pada sistem pemeriksaan dan penyeimbang, atau check and balance, dan kontrol dari luar pemerintahan.
“Ini juga menjadi bagian dari edukasi dan pendidikan politik rakyat sehingga rakyat juga memiliki berbagai alternatif pandangan yang disajikan, baik oleh pemerintah maupun di luar pemerintah,” ucap dia.
Namun, ia mengingatkan bahwa meninggalkan pemerintah tidak berarti oposisi membenci atau anti-pemerintah.
“Itu stigma yang selalu salah selama ini karena kita belum mampu membangun kelembagaan demokrasi, termasuk melembagakan partai-partai politik yang ada di luar pemerintahan,” tutur Masinton.
Namun, Masinton menyatakan bahwa PDI Perjuangan belum memutuskan apakah akan mengambil bagian atau tidak dalam pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keputusan itu akan dibuat selama Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan yang akan berlangsung dari 24 hingga 26 Mei 2024.
