JAKARTA, DetikHeadline – Pemprov DKI Jakarta meminta panitia kurban menggunakan besek bambu dan daun pisang saat membagikan daging kurban pada Idul Adha tahun 1445 hijriah.
Asep Kuswanto, kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, meminta panitia kurban untuk menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Menurutnya, besek bambu dan daun pisang adalah pilihan wadah daging kurban yang aman dan ramah lingkungan.
“Masyarakat bisa menggunakan besek bambu, daun pisang, daun jati dan lain-lain yang berasal dari bahan alami ataupun wadah guna ulang yang masih layak dan higenis,” kata Asep.
Asep juga meminta panitia untuk menghindari membuang limbah hewan kurban ke kali.
“Jangan sampai membiarkan limbah hewan kurban, seperti darah dan isi perut, tanpa ditangani hingga berceceran, lalu membuangnya ke got, selokan, dan kali,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa limbah hewan kurban yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan bau yang tidak nyaman di lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
Lebih dari itu, potongan hewan kurban yang dibuang ke badan air memiliki potensi untuk merusak ekosistem.
“Sederhananya, ikan di badan air bisa mati, jika limbah isi perut hewan kurban dibuang ke sana,” tutur Asep.
Menurut Asep, orang-orang di Jakarta dapat menangani limbah hewan kurban dengan menguburnya di dalam lubang tanah, dengan ukuran minimal 1 m3 untuk sapi berukuran 400-600 kg dan 0,3 m3 untuk kambing berukuran 25-35 kg.
Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban, yang merupakan bagian dari inisiatif “Eco Qurban” yang saat ini digencarkan oleh Departemen Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mencakup beberapa rekomendasi tersebut.
Baca Juga : Prabowo Sebut Ponpes di Jabar dan Jateng Siap Tampung Anak-Anak Korban Israel