Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft) Sandiaga Salahuddin Uno saat kunjungan kerja di Makassar

Presiden Jokowi Kumpulkan Menteri Hingga Kepala Lembaga Bahas Skema ‘Family Office’

JAKARTA, DetikHeadline – Dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan beberapa menteri dan kepala lembaga dari Kabinet Indonesia Maju untuk membahas rencana investasi yang mungkin untuk keluarga.

Sekitar pukul 09.00 WIB, terlihat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno telah tiba di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Iya ada undangan untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan kita, salah satu yang akan dibahas family office. Nanti dilaporkan,” kata Sandiaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Sandiaga menyatakan bahwa Muhammad Yusuf Ateh, kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), juga hadir di rapat tersebut.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar adalah beberapa pejabat lainnya yang terlihat memasuki kawasan Istana untuk menghadiri rapat bersama Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), sedang menyusun peraturan untuk mendorong potensi ekonomi dari kantor keluarga yang akan didirikan di Bali.

“Saya akan menghitung berapa target awal dan regulasinya seperti apa yang perlu kami hadirkan,” kata Sandiaga Uno usai menghadiri World Water Forum, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Sandiaga menjelaskan bahwa family office adalah suatu gagasan di mana keluarga membawa kekayaannya untuk investasi dan mengelola suatu wilayah sambil berwisata.

Dia menyatakan bahwa banyak negara sudah menggunakan konsep ini, seperti Singapura, Malaysia, Monako, London, Hong Kong, dan Dubai.

Sandiaga menganggap family office tersebut menarik dan dikembangkan secara strategis, dan Bali dianggap lebih siap karena ekosistem pariwisatanya telah dibangun. Sebaliknya, lembaga keluarga harus mendapatkan infrastruktur, seperti perumahan dan jaringan ekonomi digital yang kuat.

Untuk menarik investor untuk tinggal lama, Anda juga harus menyiapkan atraksi.

Ia percaya bahwa Indonesia dapat membangun kantor keluarga karena pemerintah memiliki kebijakan golden visa yang menarik investor dan wisatawan asing.

Investasi ramah lingkungan atau hijau akan diprioritaskan. “Jadi length of stay-nya sangat panjang. Kedua, mereka membawa pendanaan. Jadi keberlanjutannya itu lebih terasa dan ini sangat cocok dengan konsep Golden Visa,” katanya.

Baca Juga : Indonesia Kutuk Rencana Israel Sahkan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Loading

Silahkan Telusuri

Arab Saudi Buka Kesempatan Kontrak Jangka Panjang Layanan Haji Indonesia

JAKARTA, DetikHeadline – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka kesempatan untuk kontrak tiga tahun untuk penyediaan …

Leave a Reply