Pasang Iklan Bisnis Anda di Detikheadline.com
Banjir besar di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jateng

Selat Muria Bisa Muncul Kembali, Apa Faktornya?

JAKARTA, DetikHeadline – Sebuah badan geologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan bahwa beberapa faktor alam yang kuat dapat membuat Selat Muria, yang pernah memisahkan Pulau Jawa dari Gunung Muria, muncul kembali dalam waktu dekat.

Lautan purba tersebut telah hilang dan telah berubah menjadi daratan di sekitar Demak, Jawa Tengah. Setelah banjir di Demak dan daerah sekitarnya, masalah Selat Muria kembali muncul.

Pertama, selat ini dapat muncul kembali jika terjadi proses geologi yang mengerikan, seperti gempa tektonik besar.

“Meski terjadi penurunan tanah di daerah Demak dan sekitarnya, Selat Muria bukan berarti akan terbentuk kembali dalam waktu dekat,” ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

“Secara teori, Selat Muria mungkin saja terbentuk kembali, yakni apabila terjadi proses geologi yang dahsyat, misalnya terjadinya gempa bumi tektonik berkekuatan sangat besar yang menyebabkan terjadinya amblasan tiba-tiba (graben) dan mencakup areal yang luas,” imbuhnya.

Baca Juga : Perlukah Penyesuain Penerimaan Pajak Demi Agenda Pembangunan Nasional?

Menurut Wafid, selain guncangan di permukaan, graben atau amblas tiba-tiba tersebut meningkatkan risiko bencana gempa.

Kedua, penurunan muka tanah yang serentak di area yang luas dalam jangka waktu yang lama.

Land Subsidence atau penurunan tanah tidak cukup sebagai faktor penyebab Selat Muria terbentuk kembali,” ucapnya.

“Jikapun terjadi akan memerlukan waktu yang sangat lama dan kecepatan penurunannya harus seragam mulai dari Demak hingga Pati,” lanjutnya.

Dia menyatakan bahwa faktanya penurunan tanah terjadi dengan kecepatan yang berbeda di daerah daratan dan pesisir.

Ketiga, perubahan pola aliran sungai, kenaikan muka air laut, dan penurunan muka tanah.

“Beberapa perkiraan faktor dominan kemungkinan akan kembali terbentuknya Selat Muria adalah terjadinya penurunan muka tanah yang besar yang juga disertai kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim serta terganggunya pola aliran sungai karena elevasi daratan lebih rendah dibanding muka air laut,” urainya.

Baca Juga : Perlukah Penyesuain Penerimaan Pajak Demi Agenda Pembangunan Nasional?

Loading

Silahkan Telusuri

Diskusi Relawan Kita (RK) dengan sejumlah komunitas disabilitas di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

Relawan Kita Bersama Komunitas Disabilitas Rumuskan Aspirasi Wujudkan Kota Jakarta Yang Humanis

JAKARTA, DetikHeadline – Untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang humanis, yang melayani semua orang, termasuk …

Leave a Reply