Wah, Prabowo Sebut Dengan Kekuatan Jokowi Dan Prabowo Bersatu. Ngaku Dapat Dukungan Kah?

Artikel Terkait

KPU Gelar Rapat Pleno Tentukan Plt Ketua KPU Pengganti Hasyim Asy’ari

04/07/2024

Soal Jatah Menteri Demokrat di Kabinet Prabowo-Gibran, AHY: Okelah Jumlahnya

23/06/2024

Bawaslu: Tak Ada Pelanggaran KPU Atas Putusan MK

15/06/2024

Golkar Raih Kursi DPRD Terbanyak dan Amankan 102 Kursi DPR

07/06/2024

Salah satu calon presiden yang paling berani adalah Prabowo. Berkali-kali Ikut pemilihan presiden, tetapi tidak menang-menqang. Namun, Prabowo yakin dia akan menang dalam pemilihan presiden 2024. Dukungan yang diberikan oleh Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan adalah penyebabnya.

Kehidupan memiliki kemenangan dan kekalahan. Oh, Insyallah menang kali ini. Karena kekuatan Jokowi dan Prabowo bersatu, terutama dengan kehadiran Luhut Binsar Pandjaitan. Prabowo menyatakan, “Apalagi ada Pandawa Lima di situ.”

Prabowo menyatakan bahwa Jokowi adalah contoh seorang pemimpin yang berhasil membawa Indonesia melalui berbagai tantangan selama jabatannya, seiring dengan kontribusi para pemimpin sebelumnya.

Indonesia seperti kapal besar. Dia menyatakan bahwa kapal ini pasti oleng jika kaptennya tidak kuat, tidak jujur, tidak stabil, atau tidak mampu. Kapal ini bisa hancur bahkan jika masuk ke karang.

BACA JUGA : Hadiri Haul Ayahanda, Cak Imin Mohon Doa Restu

Prabowo telah menunjukkan kepada kita bahwa dia adalah calon presiden yang berani mengambil alih pemerintahan Indonesia meskipun dia tidak memiliki kemampuan apa pun. Sebelum ini, dia selalu menumpang nama Jokowi untuk menarik simpati, tetapi sekarang dia berharap mendapatkan dukungan dari Jokowi. Dia bahkan yakin bahwa Jokowi akan mengantarkannya jadi presiden.

Jangan biarkan masyarakat, terutama generasi muda, tertipu oleh cerita-cerita yang bertujuan untuk menutupi banyaknya kekurangan Prabowo-Gibran. Selain itu, mereka tidak memahami sejarah sebelum reformasi. Karena reputasinya dan masa lalunya yang dianggap kontroversial, terutama dalam hal hak asasi manusia, orang-orang tidak memilih Jokowi dalam pemilihan presiden sebelumnya.

Kesan dekat dengan Jokowi dan cerita tentang pemimpin yang lucu dan gembira bertujuan untuk menghilangkan citra tersebut. Ini pasti menarik dan menghibur bagi kaum muda. Namun, buka mata lebar-lebar. Alarm peringatan berbunyi, tapi suaranya disembunyikan.

BACA JUGA : Respons Anies Terkait Beda Format Debat Capres-Cawapres